Rabu, 13 Agustus 2014

Depresi dan bunuh diri, ini fakta yang harus diketahui!


Kematian icon komedi Robin Williams di usia 63 tahun pada tanggal 11 Agustus kemarin membuat banyak orang mulai menaruh perhatian khusus terhadap masalah mental, yaitu depresi serta kaitannya dengan bunuh diri. Representatif keluarga Robin WIlliams memberi pernyataan bahwa sang aktor menghadapi depresi parah sebelum kematiannya. Depresi tersebut diduga berkaitan dengan tindak bunuh diri yang dilakukannya, berdasarkan laporan sementara.
Berkaca dari peristiwa mengenaskan yang menimpa aktor dan komedian Robin Williams, akan sangat baik jika kita mulai mengetahui lebih lanjut mengenai depresi dan bagaimana masalah mental ini bisa berujung fatal, hingga menyebabkan kematian.

Depresi lebih dari perasaan sedih atau kalut. Depresi berkaitan dengan adanya masalah pada kesehatan mental. Ada beberapa jenis depresi yang perlu diketahui, antara lain kelainan depresi mayor yang gejalanya biasanya datang dan pergi, depresi persisten yang ditandai dengan munculnya gejala yang tak segera hilang dan setidaknya terjadi hingga dua tahun. Selanjutnya ada jenis depresi psikotik yang ditandai dengan munculnya delusi atau halusinasi, serta depresi yang hanya terjadi pada musim-musim tertentu, biasanya di musim dingin.

Sementara ada banyak gejala yang muncul ketika seseorang mengalami depresi, seperti perasaan tak berguna, tak ada harapan, tak memiliki ketertarikan untuk melakukan aktivitas apapun, serta gangguan tidur dan makan, namun gejala yang paling berbahaya adalah adanya keinginan untuk melakukan bunuh diri. Faktanya, depresi adalah masalah mental yang paling sering berkaitan dengan bunuh diri.

Karena itu, sangat penting untuk dipahami bahwa depresi merupakan masalah mental yang serius dan tak bisa dianggap remeh. Penyakit ini juga harus segera dirawat dan diobati secara klinis. Berikut adalah beberapa gejala yang bisa Anda waspadai berkaitan dengan depresi, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (12/08).

- Rasa sedih, cemas, dan perasaan 'kosong' yang muncul terus-menerus;
- Perasaan pesimis dan tak ada harapan yang berlebihan;
- Perasaan bersalah, merasa tak berguna, dan putus asa;
- Mudah tersinggung, mudah cemas, dan lebih cepat lelah;
- Kehilangan minat pada aktivitas atau hobi yang biasanya menyenangkan, termasuk hilangnya libido;
- Merasa lelah terus-menerus dan kehilangan energi;
- Susah berkonsentrasi, susah mengingat hal detail, dan sulit membuat keputusan;
- Mengalami insomnia, sering terbangun di dini hari, atau sebaliknya justru sering merasa mengantuk dan tidur berlebihan;
- Kehilangan nafsu makan, atau justru merasa ingin terus-menerus makan;
- Pemikiran bunuh diri atau mencoba bunuh diri;
- Rasa sakit dan nyeri, sakit kepala, kram, masalah pencernaan, dan tak bisa diobati dengan obat biasa.

Jika Anda mulai mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera mencari bantuan mengatasi depresi yang Anda rasakan. Cari bantuan klinis untuk membantu mengontrol depresi dengan obat-obatan atau perawatan medis. Jangan sampai depresi dibiarkan hingga berujung pada percobaan bunuh diri.

Sumber : Merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar