Rabu, 13 Agustus 2014

Zat antibakteri bahayakan janin dalam kandungan?


Zat antibakteri saat ini sudah bukan hal yang asing bagi banyak orang. Zat antibakteri seperti triclosan dan triclocarban biasanya terdapat dalam sabun yang digunakan untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri. Zat ini sangat bermanfaat untuk menjaga kebersihan tubuh, terutama jika kita ingin menjaga agar tubuh tetap higienis. Namun baru-baru ini peneliti mulai mengkhawatirkan penggunaan produk yang mengandung zat antibakteri oleh ibu hamil.
Para ahli mencurigai bahwa zat antibakteri yang terdapat dalam produk-produk seperti sabun atau produk kebersihan lainnya bisa membahayakan janin dalam kandungan dan meningkatkan masalah kesehatan pada janin dan ibu hamil. Kesimpulan ini diungkap pada National meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) yang ke 248.

"Kami mengamati paparan zat antibakteri pada wanita hamil dan janin dalam kandungan mereka. Kami menemukan adanya triclosan pada semua sampel urine ibu hamil. Kami juga menemukan adanya triclosan pada darah tali pusar bayi ketika mereka dilahirkan," ungkap Benny Pycke Ph.D, seperti dilansir oleh Science Daily (10/08).

Yang menimbulkan kekhawatiran, menurut peneliti dari Arizona State University tersebut, adalah adanya bukti yang menunjukkan bahwa zat antibakteri bisa memicu masalah reproduksi dan perkembangan pada hewan, dan kemungkinan juga pada manusia. Meski begitu, menurut mereka penelitian lebih lanjut pada manusia masih harus dilakukan untuk mendapat hasil yang lebih jelas.

Tubuh manusia sebenarnya memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan triclosan dan triclocarban ketika masuk dalam tubuh, namun proses ini bisa jadi terhalang jika setiap hari tubuh terkena paparan zat antibakteri tersebut. Saat ini, zat ini digunakan pada lebih dari 2.000 produk seperti sabun antibakteri, pasta gigi, sabun, deterjen, cat, mainan anak, dan lainnya.

Laura Geer, seorang peneliti dari State University of New York menemukan bahwa zat antibakteri dan mikroba juga ditemukan pada paraben yang sering digunakan dalam kosmetik wanita. Saat ini konsekuensi jangka panjang dari paparan zat antibakteri ini masih belum jelas, karena itu peneliti akan berusaha mencari tahu dengan penelitian dalam skala besar.


Sumber : Merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar