Selasa, 30 September 2014

Lakukan Hal Ini jika Digigit Hewan Rabies

Lakukan Hal Ini jika Digigit Hewan Rabies
Jangan sepelekan gigitan hewan seperti anjing, kucing, monyet, atau kera. Hewan-hewan ini paling rentan menularkan virus rabies kepada manusia melalui luka gigitan hingga cakaran.

Ketika digigit, tak ada yang tahu pasti apakah hewan tersebut menderita rabies. Untuk itu, segera lakukan pertolongan pertama ketika digigit hingga dicakar oleh hewan-hewan tersebut. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan ialah segera mencuci luka gigitan atau cakaran dengan sabun maupun detergen dengan air yang mengalir selama 10-15 menit.

"Tindakan pertolongan harus cepat. Jika sudah terinfeksi virus rabies, angka kematiannya 100 persen," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Agus Purwadianto, dalam acara memperingati Hari Rabies Sedunia di Jakarta, Minggu (28/9/2014).

Pertolongan berikutnya ialah segera memberikan antiseptik pada luka gigitan. Jika dua hal tersebut telah dilakukan, pergilah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan berikutnya. Anda bisa diberikan vaksin antirabies (VAR) atau serum antirabies (SAR).

Selain itu, langsung periksakan juga hewan yang telah menggigit. Virus rabies berbahaya karena menyebabkan infeksi akut pada susunan saraf pusat manusia. Mereka yang positif rabies biasanya mengalami gejala mual, demam, nyeri di tenggorokan, dan gelisah. Penderita rabies juga takut air, cahaya, dan angin, serta produksi air liur yang berlebihan.

Untuk mencegah virus ini, peliharalah hewan Anda dengan baik dan memberinya vaksin. Pemilik hewah, pengasuh, maupun orang-orang yang tinggal di sekitar hewan tersebut juga perlu diberi vaksin antirabies. Pemberian vaksin dinilai 100 persen mampu mencegah penularan virus rabies.

"Vaksinasi bagi pemilik hewan dapat mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia," ujar Karin Franken dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN).

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus gigitan hewan penular rabies di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Tahun 2012 terjadi sebanyak 84.750 kasus dan menjadi 65.097 kasus pada 2013. Pemerintah pun mencanangkan Indonesia Bebas Rabies pada 2020.
 
Sumber: health.kompas.com
 

Agar Jantung Sehat, Kurangilah Daging Olahan

Agar Jantung Sehat, Kurangilah Daging OlahanKebiasaan mengasup daging merah yang diproses, seperti sosis, bacon, atau daging ham, bisa berakibat berbahaya pada pria. Menurut studi terbaru, konsumsi daging olahan meningkatkan risiko gagal jantung.

Dalam studi yang dimuat dalam jurnal Circulation:Heart Failure, para peneliti menganalisa studi cohort yang melibatkan 37.035 pria sehat berusia 45-79 tahun. Studi yang dilakukan oleh tim dari Karolinska Institutet di Stockholm ini mengikuti para responden dari tahun 1998 hingga 2010.

Studi cohort adalah jenis studi yang membandingkan dua kelompok dengan karateristik serupa.

Pada periode studi, 2.891 pria mengalami gagal jantung dan 266 orang meninggal akibat penyakit tersebut. Pria yang mengonsumsi daging yang diproses sekitar 75 gram atau lebih setiap hari, risikonya 28 persen menderita gagal jantung. Pria yang hobi mengasup daging olahan juga beresiko dua kali lipat meninggal akibat penyakit ini dibanding dengan yang makan lebih sedikit.

Lebih dari itu, untuk setiap peningkatan asupan 50 gram (setara dengan satu atau dua iris ham) setiap hari, risikonya naik lagi menjadi 8 persen dan risiko kematiannya meningkat hingga 38 persen.

Studi sebelumnya menyebutkan, sering makan daging olahan juga meningkatkan resiko kanker usus besar. Daging olahan dianggap perlu dibatasi karena mengandung banyak bahan pengawet nitrat.

Sumber: health.kompas.com

Sayuran dan Buah Lokal Lebih Sehat dari Produk Impor?

Sayuran dan Buah Lokal Lebih Sehat dari Produk Impor?
Berbagai macam sayuran dan buah-buahan dapat tumbuh subur di atas tanah ibu pertiwi. Meski demikian, produk pangan impor juga merajalela di Indonesia. Para petani lokal pun bisa gigit jari karenanya. Padahal, produk lokal seperti sayuran dan buah-buahan dinilai memiliki kandungan gizi yang lebih sehat daripada produk impor.

Produk lokal yang dijual di pasaran tidak melalui proses pengawetan. Sayuran dan buah-buahan lebih segar karena langsung didistribusikan setelah dipanen dari kebun petani.

"Misalnya, kalau dari luar harus diawetkan dulu, ada proses bioteknologi, jadi sayuran atau buahnya tetap segar walau perjalanan jauh. Padahal makanan itu tidak didesain untuk perjalanan panjang," kata Ketua Agritektur, Robbi Zidna Ilman di Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Menurut Robbi, nutrisi yang dihasilkan dari sayuran dan buah-buahan lokal juga bisa lebih baik dibanding produk impor. Sebab, terkadang bahan pangan impor dipanen sebelum waktunya agar tidak mengalami pembusukan ketika sampai di pasaran Indonesia. Hal ini lah yang membuat kandungan nutrisi dari sayuran atau buah-buahan tersebut tidak maksimal.

"Kalau lokal, meskipun bukan bahan pangan organik, memiliki rasa yang lebih baik dan nutrisi lebih tinggi karena dipanen saat benar-benar matang. Bahan pangan juga dijual segar setelah dipanen," terang Robbi.

Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan, makanan yang berasal dari bahan-bahan lokal juga dapat berkontribusi bagi lingkungan. Semakin jauh jarak yang ditempuh bahan pangan sebelum diterima konsumen, maka makin banyak energi terbuang. Distribusi bahan pangan menyumbang emisi karbon di bumi.

Komunitas Agritektur asal Bandung, Jawa Barat ini pun menggelar "Eat Local" untuk mendukung produk pangan lokal dari para petani. Dalam kegiatan ini, Agritektur mengundang petani lokal untuk menjual langsung hasil panen mereka di Parappa atau Pasar Patani. Salah satunya adalah Asep Kurnia, petani asal Desa Ciburial, Bandung.

Asep merupakan petani sayuran maupun tanaman yang menanam tanpa pestisida atau bahan kimia lainnya. Menurut Asep, ia dapat berbagi pengalaman dengan menjual langsung hasil panennya ke konsumen. Kegiatan ini juga sekaligus untuk membantu perekonomian para petani lokal.

Sementara itu, pakar ilmu gizi dari Institus Pertanian Bogor Ahmad Sulaiman sebelumnya pernah mengungkapkan, bahwa produk pangan lokal memiliki keunggulan lebih dibanding produk impor.

Mengonsumsi pangan lokal terutama buah dan sayuran asli Indonesia, tak hanya mendapat nutrisi yang lebih tinggi, tetapi juga dapat membantu mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, stroke atau pun sakit jantung.

Bahan pangan lokal relatif lebih aman, apalagi jika tanpa pestisida dan pengawet. Sementara itu, produk impor sangat dimungkinkan disemprot pestisida dan dilapisi fungisida untuk mencegah pembusukan selama pendistribusian.

Sumber: health.kompas.com

Konsumsi Daging Anjing Bisa Timbulkan Penyakit

Konsumsi Daging Anjing Bisa Timbulkan Penyakit
Anjing merupakan hewan kesayangan atau peliharaan banyak manusia. Anjing juga bukan hewan ternak seperti ayam, kambing, dan sapi. Meski demikian, konsumsi daging anjing bagi manusia rupanya masih marak di berbagai negara termasuk di Indonesia. Padahal, konsumsi daging anjing bisa menimbulkan penyakit seperti kolera dan trikinelosis.

Karin Franken, aktivis dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengatakan, daging anjing yang diperjualbelikan untuk dikonsumsi sebagian besar berasal dari anjing liar.

"Jangan mau makan anjing. Tidak ada standar kebersihan saat mereka dipotong, bagaimana cara memotongnya, bagaimana cara memasaknya. Itu tidak ada prosedurnya," kata Karin di Jakarta, Minggu (28/9/2014).

Pemotongan anjing untuk dikonsumsi tentunya terlepas dari pengawasan Dinas Kesehatan setempat karena anjing bukan hewan ternak. Kesehatan anjing liar pun dipertanyakan. Anjing-anjing itu sebagian besar belum bebas dari virus rabies.

Menurut Karin, rabies sangat rentan menyebar ketika proses distribusi anjing liar itu ke sejumlah daerah. Rabies juga bisa menular kepada orang-orang yang mengurusi anjing liar tersebut.

"Apa sebabnya rabies nyebar di daerah? Hasil investigasi JAAN, penjualan daging anjing kasih kontribusi amat besar penyebaran rabies," kata Karin.

Perdagangan anjing untuk dikonsumsi manusia menyebar di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, Bali, Medan, hingga Manado.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Agus Purwadianto mengatakan, rabies merupakan penyakit dengan tingkat kematian mencapai 100 persen bagi penderitanya. Manusia tertular rabies dari luka gigitan atau pun cakaran anjing tersebut. Rabies berbahaya karena menyebabkan infeksi akut pada susunan saraf pusat manusia.

JAAN pun terus mengampanyekan "Dog are Not Food" atau anjing bukan lah makanan. Perlakuan terhadap anjing yang ditangkap hingga dipotong dagingnya untuk konsumsi dinilai melanggar Undang-undang Nomor 18 tahun 2009  terkait kesejahteraan hewan.

Sumber: health.kompas.com

Berapa Lama Makanan Bisa Disimpan di Dalam Kulkas?

Berapa Lama Makanan Bisa Disimpan di Dalam Kulkas?
Apakah Anda adalah salah satu orang yang tidak tega membuang makanan dan memilih menyimpannya? Jika ya, sudah tahukah Anda berapa lama makanan bisa disimpan dalam kulkas?

Banyak orang yang menanti terlalu lama sebelum membuang makanan rusak. Biasanya kita menunggu makanan berubah warna, aroma, dan tekstur baru kemudian membuangnya. Saat hal itu terjadi, tentu makanan sudah sangat rusak.

Jadi sebenarnya berapa lama makanan bisa disimpan dalam kulkas? Tergantung makanan apa. Buah dan sayur dalam kondisi optimal biasa dapat disimpan hingga beberapa minggu. Tetapi, jika buah sudah dipotong, habiskan dalam tiga hingga empat hari.

Susu bisa diminum hingga 10 hari setelah tanggal kedaluwarsa asal Anda menyimpannya di bagian kulkas yang dingin, bukan di rak pintu. Keju batang kesukaan Anda bahkan masih bisa dimakan hingga enam bulan setelah tanggal kedaluwarsa jika dibekukan.

Jadi sebenarnya banyak makanan yang masih bisa dikonsumsi setelah tanggal kedaluwarsanya berlalu. Telur mentah berumur tiga hingga lima minggu dalam kulkas. Daging bisa disimpan hingga dua hari di kulkas atau dua bulan lebih jika dibekukan.

Bagaimana dengan makanan sisa? Berapa lama makanan sisa bisa disimpan dalam kulkas? Buang dalam tiga atau empat hari, atau bekukan dan simpan hingga tiga bulan. Jangka waktu serupa juga berlaku untuk roti. Jika dibekukan, roti bisa bertahan sampai tiga bulan.

Daging ikan sendiri bisa disimpan selama dua hari saja di kulkas. Akan tetapi, jika Anda membekukannya, daging ikan masih aman dikonsumsi hingga tiga bulan setelahnya. Jadi sekarang Anda bisa membuka kulkas dan mulai menyeleksi makanan mana yang sudah tidak layak dikonsumsi. (Lila Nathania/Intisari)

Sumber: health.kompas.com

Selasa, 23 September 2014

Pernah Serangan Jantung, Jangan Berlebihan Olahraga

Pernah Serangan Jantung, Jangan Berlebihan Olahraga
Orang yang pernah mengalami serangan jantung disarankan untuk berolahraga rutin untuk memperbaiki kesehatan jantungnya. Namun sebuah studi mengungkapkan, ada batasan tertentu bagi mereka untuk mendapatkan hasil yang optimal.

"Berolahraga lebih banyak bukan berarti lebih baik bagi mereka," ujar peneliti studi Paul Williams, peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory, California, AS.

Williams dan timnya menganalisis sekitar 2.400 orang yang pernah mengalami serangan jantung untuk pola olahraga yang mereka lakukan. Studi jangka panjang itu mengikuti peserta yang melakukan olahraga berlari dan berjalan kurang lebih selama 10 tahun. Umumnya, peningkatan porsi olahraga mengurangi risiko meninggal karena penyakit jantung hingga 65 persen.

Namun berlari lebih dari 48,2 kilometer (km) atau berjalan lebih dari 74 km per minggunya justru akan memberikan dampak yang sebaliknya. Peneliti mengungkapkan, porsi olahraga tersebut justru dapat melipatgandakan risiko serangan jantung. Dalam periode studi ini, 526 peserta meninggal, hampir tiga perempatnya dikarenakan serangan atau penyakit jantung.

Karena studi ini terbatas untuk orang yang pernah mengalami serangan jantung, maka Williams belum dapat memastikan hasil temuan ini dapat diaplikasikan bagi seluruh orang dewasa sehat, khususnya yang hobi berolahraga berlebihan.

Sementara itu, olahraga berlebihan pada orang yang pernah mengalami serangan jantung cukup jarang terjadi. Dari seluruh peserta studi, hanya 6 persen yang mencapai ambang batas yang ditetapkan peneliti tersebut. Pada mayoritas peserta, meningkatkan porsi olahraga dalam batas moderat mengurangi risiko kematian yang terkait dengan penyakit jantung.

Carl Lavie, direktur medis rehabilitasi dan preventif jantung di John Ochsner Heart and Vascular Institute, mengatakan, studi ini menunjukkan, orang tidak perlu melakukan terlalu banyak olahraga untuk mendapat manfaat optimal, khususnya untuk memperbaiki kesehatan jantung.

Para pakar sepakat, rekomendasi 150 menit latihan intensitas moderat dan 75 menit latihan intensitas berat dalam seminggu sudah cukup bagi setiap orang secara umum.

Sumber: health.kompas.com

Lebih Mudah Berhenti Merokok Pasca Serangan Jantung

Lebih Mudah Berhenti Merokok Pasca Serangan Jantung
Gaya hidup moderen yang kurang olah raga, senang makan enak dan sering terkena stres memicu timbulnya berbagai penyakit serius seperti jantung koroner. 

“Dulu penyakit jantung koroner ini dialami oleh mereka berusia 60-an tahun. Belakangan ini semakin sering usia 30 dan 40-an tahun terkena penyakit jantung koroner. Gaya hidup menyebabkan orang usia muda terkena penyakit ini . Padahal penyakit ini sangat mudah dicegah dengan gaya hidup sehat,” ujar Dr. Daniel Tanubudi, SpJP, ahli penyakit jantung dari Eka Hospital, BSD, Tangerang.

Serangan jantung muncul dengan gejala rasa tertekan beban berat di dada kiri, panas, mual dan muntah. Rasa sakit itu menjeler ke leher, bahu, lengan kiri. “Penderita juga bisa mengalami nyeri di ulu hati seperti sakit maag. Keluar juga keringat dingin,” katanya.

Dalam keadaan seperti ini, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. “Jangan buang waktu. Saat terkena serangan jantung, pasokan oksigen dan nutrisi untuk seluruh tubuh berkurang. Kalau buang waktu, semakin banyak otot jantung yang hilang kemampuannya dalam memompa darah. Pasien menjadi mudah lelah saat berjalan sedikit saja,” katanya.

Ketika ini sudah terjadi, pilihan yang tersedia untuk pasien bisa berupa operasi bypass seharga lebih dari 100 juta rupiah. “Bisa pula mendapatkan kateterisasi, prosedur invasif memasukkan selang di pembuluh jantung. Bagian pembuluh yang tersumbat diberi balon agar penyumbatan terdesak. Kemudian jantung dipasang sten,” ungkap Dr. Daniel. Satu sten harganya berkisar 40-50 juta.

Daripada menghabiskan uang ratusan juta rupiah untuk penyakit jantung, lebih baik melakukan pencegahan yang tak membutuhkan biaya sama sekali. “Berhentilah merokok, jaga tekanan darah tetap normal, hindari kegemukan dan diabetes. Jangan malas berolah raga,” ujarnya.

Dr. Daniel menyadari sangat sulit menyadarkan orang yang berisiko tinggi kena serangan jantung untuk mulai hidup sehat. “Mereka mungkin sekarang belum terkena. Lima atau 10 tahun lagi mereka bisa kena serangan jantung. Bila sudah terkena, lebih mudah bagi mereka untuk berhenti merokok dan mengatur pola makan lebih sehat,” katanya.

Sumber: health.kompas.com

Pemasangan Cincin di Jantung, Tak Jamin Bebas Serangan Jantung

Pemasangan Cincin di Jantung, Tak Jamin Bebas Serangan Jantung
Selain perubahan pola makan dan diet, melakukan pemasangan cincin metal (stent) adalah cara yang lebih efektif untuk mengatasi pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat. Prosedur ini disebut juga dengan angioplasti koroner.

Penyempitan pembuluh darah selain dapat menyebabkan serangan jantung, juga bisa menimbulkan angina (nyeri dada). Stent yang dipasang bertujuan menjaga agar pembuluh darah tetap terbuka.

Banyak pasien yang melakukan prosedur pemasangan stent yakin bahwa tindakan ini akan mengurangi risiko mereka terkena serangan jantung di kemudian hari. Namun, para dokter menegaskan bahwa prosedur angioplasti koroner bukan jaminan mereka akan terbebas dari serangan jantung.

"Pasien sering mengira terapi ini akan menyelamatkan mereka dari serangan jantung atau memperpanjang usia. Tetapi sebenarnya tidak ada studi ilmiah yang menunjukkan hal tersebut," kata Dr.Aseem Malhotra, konsultan kardiologi dari Inggris.

Ia mengatakan, kebanyakan dokter jantung sering lupa untuk memberikan informasi ini kepada pasiennya.

Dalam sebuah penelitian di Amerika, diketahui 9 dari 10 pasien yang mengalami angina berulang yakin bahwa angioplasti akan menurunkan risiko mereka terkena serangan jantung.

Metode angioplasti memang kerap dipakai sebagai prosedur darurat untuk menjaga aliran darah tetap lancar pada pasien yang kena serangan jantung. Diperkirakan setiap tahunnya 60.000 pasien menjalani angioplasti akibat serangan jantung.

Malhotra menjelaskan, angioplasti memang bisa mengurangi frekuensi dan keparahan nyeri dada pada orang yang mengalami angina berulang. Tetapi, menurutnya pasien harus diberikan informasi yang lengkap sebelum membuat keputusan untuk melakukan operasi.

"Walau sudah dipasangi stent, tetapi pasien harus didorong untuk melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat statin untuk mengurangi risiko serangan jantung," katanya.

Sumber: health.kompas.com

Anak Kurang Gizi Berisiko Sakit Jantung Saat Dewasa

Anak Kurang Gizi Berisiko Sakit Jantung Saat Dewasa
Untuk memperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, setiap anak-anak perlu mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang. Tidak hanya berdampak jangka pendek, kurang gizi pun dapat berdampak panjang, bahkan hingga dewasa.

Sebuah studi baru yang dipublikasi dalam jurnal Hypertension mengungkap, orang dewasa yang semasa kecilnya dulu kurang gizi cenderung memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Ini karena mereka umumnya menderita tekanan darah yang tinggi dan perkembangan jantung yang tidak optimal.

Terrence Forrester, ketua studi mengatakan, nutrisi sangat dibutuhkan di masa pertumbuhan. Jika tidak dipenuhi maka seseorang berpotensi mengalami ketidaksempurnaan pertumbuhan yang tidak dapat diperbaiki.

"Kurang gizi memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap anatomi jantung dan aliran darah di masa depan," ujarnya.

Forrester dan timnya membandingkan kesehatan dari 116 orang dewasa yang pernah mengalami kurang gizi di Jamaika dengan 45 pria dan wanita yang tak pernah mengalaminya. Saat studi berlangsung, rata-rata peserta berusia 20 hingga 30an. Mereka menjalani pemeriksaan ekokardiogram untuk mengevaluasi fungsi jantung mereka. Peneliti juga mengukur tinggi dan berat badan, serta tekanan darah peserta.

Orang dewasa yang pernah mengalami kurang gizi selama anak-anak lebih mungkin memiliki tekanan darah diastol yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengalaminya. Darah mereka juga cenderung sulit untuk mengalir di pembuluh darah yang kecil dan jantung mereka pun tidak efisien dalam memompa darah.

"Mereka yang pernah mengalami malnutrisi dikhawatirkan akan megalami risiko hipertensi yang lebih tinggi di kemudian hari," ujar Forrester.

Maka pemberian nutrisi yang tepat dan seimbang pada anak-anak, lanjut dia, merupakan salah satu bentuk investasi kesehatan, khususnya dalam mencegah penyakit kronik seperti penyakit jantung dan penyakit metabolik lainnya yang memakan banyak biaya yang tidak sedikit.

Sumber: health.kompas.com

Sakit Influenza Tak Perlu Antibiotik

Sakit Influenza Tak Perlu Antibiotik
Banyak pasien yang sebenarnya menderita influenza meminta diresepkan dokter obat antibiotik. Mereka meyakini penyakitnya akan lebih cepat sembuh. Padahal, influenza disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak ada manfaatnya.

Sebuah studi terkait peresepan obat mencatat, antibiotik lebih sering diresepkan untuk sakit influenza meskipun sebenarnya antivirus lah yang lebih bermanfaat. Yang lebih buruk lagi, antivirus hanya diberikan kepada satu dari lima pasien yang sebenarnya sangat membutuhkan obat tersebut.
Meskipun terkadang antibiotik bermanfaat untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh penyakit flu, namun seringkali justru peresepan itu tidak diperlukan. Antibiotik hanya diperlukan jika penyakitnya disebabkan oleh bakteri.

Demikian yang diungkap para dokter di pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS yang ditulis di dalam jurnal Clinical Infectios Disease. Studi juga menemukan, dokter masih sering meresepkan antibiotik. Padahal penggunaan antibiotik yang tidak bijak dapat menyebabkan pembentukan bakteri kebal antiobiotik sehingga bila benar-benar diperlukan, bakteri akan sulit dikalahkan oleh antibiotik.
Michael G Ison, dokter dari Northwestern University mengatakan, upaya penggunaan antibiotik yang rasional masih terus diusahakan, tetapi penggunaan yang tidak bijak masih umum terjadi pada pasien influenza. Menurutnya, meresepkan obat antivirus memiliki risiko minimal dalam pembentukan resistensi bakteri.

Dalam studi baru ini, dokter melakukan analisis pada ribuan rekam medis ribuan pasien dalam lima negara bagian. Sebanyak 6.766 orang diketahui memiliki penyakit respirasi akut, sepertiganya ternyata adalah influenza. Namun hanya 15 persennya yang diresepkan obat antivirus, sementara 30 persennya masih diresepkan antibiotik.

Padahal manfaat pengobatan lebih dapat dirasakan pada pasien yang memperoleh pengobatan antivirus. Ditambah lagi, pengobatan antivirus tidak memiliki efek samping yang merugikan dan dapat mengurangi kemungkinan dari kebutuhan antibiotik di waktu yang akan datang.

Sumber: health.kompas.com

Jangan Biarkan Sulit Tidur Mengganggu Hidup Kita

Jangan Biarkan Sulit Tidur Mengganggu Hidup Kita
Pagi tadi saya mendapatkan BBM dari pasien saya yang berasal dari salah satu daerah di Jawa Tengah. Dia mengatakan bahwa sudah 25 hari ini dia bisa tidur tanpa obat sama sekali. Saya tentunya senang mendengar kabar yang menggembirakan ini. Hasil pengobatan sejak Maret 2014 akhirnya mendapatkan akhir yang menggembirakan. Saya sedikit akan menceritakan kisah pasien pada artikel di bawah ini.

Pasien seorang wanita usia 30-an, menikah dan telah mempunyai putra. Waktu pertama kali datang ke Klinik Psikosomatik RS OMNI pasien mengeluhkan kesulitan tidur yang sudah terjadi beberapa bulan. Pasien telah ke dokter spesialis non-psikiatri sebelumnya dan diberikan alprazolam. 

Karena kekhawatiran akan ketergantungan pasien akhirnya mencoba mencari beberapa artikel terkait dengan alprazolam. Pasien akhirnya membaca salah satu tulisan saya tentang peran alprazolam dalam pengobatan yang sering kali salah alamat. Tulisan itu yang akhirnya membawa pasien ke klinik saya.

Dalam wawancara psikiatrik yang dilakukan saat itu terlihat bahwa keluhan sulit tidur pasien adalah kesulitan memulai tidur (inisiasi tidur). Lebih jauh pasien mengatakan selama ini memang sering kali tidurnya tidak mengikuti pola yang teratur. Kadang bisa sampai pagi tidak tidur karena ada urusan atau kesibukan di malam hingga dini hari.

Saat gangguan tidur yang berhubungan dengan pola perilaku tidur dan kesulitan memulai tidur, saya biasanya menggunakan antidepresan tertentu yang mempunyai efek untuk memperbaiki irama sirkadian tidur sekaligus mempunyai efek anticemas dan antidepresi. Selain itu antiinsomnia golongan non- benzodiazepine biasanya dipilih untuk mengatasi masalah kesulitan mulainya tidur.

Terapi dengan cara seperti ini tentunya tidak langsung mendapatkan hasil segera. Pasien memulai terapi bulan Maret 2014. Setelah dua bulan memakai antidepresan dan antiinsomnia secara berbarengan, akhirnya pasien bisa melepaskan obat antiinsomnia dan hanya menggunakan antidepresan saja. Selanjutnya antidepresan dikurangi setengahnya sampai akhirnya pasien bisa tidur tanpa obat sama sekali di awal Agustus. Itu artinya butuh sekitar 5 bulan untuk terapi sulit tidur ini.

Obati Insomnia

Dalam keseharian praktek saya sering mendapatkan kasus-kasus seperti cerita pasien di atas. Pasien biasanya pernah mencoba menggunakan obat anti insomnia baik yang dibeli sendiri atau dengan petunjuk dokter. Sayangnya sering kali pasien dan kebanyakan dokter non-psikiater hanya fokus pada bagaimana bisa mendapatkan tidurnya segera tanpa memikirkan apa dasar sulit tidurnya tersebut.

Inilah yang membuat kebanyakan kasus sulit tidur lebih mengutamakan penggunaan antiinsomnia golongan benzodiazepine yang biasanya bersifat hipnotik (membuat tidur) dan sedative (meredakan cemas). Pada beberapa kasus memang kadang diperlukan demikian tapi sebisa mungkin jangan menggunakan antiinsomnia yang bekerja pendek tapi usahakan menggunakan antiinsomnia yang bekerja panjang. Pemilihan obat antiinsomnia ini tentunya akan lebih mudah jika pasien berobat ke psikiater untuk gangguan tidurnya.

Jangan pernah lupa bahwa gangguan tidur biasanya merupakan manifestasi gangguan jiwa yang banyak jenisnya. Gangguan depresi, gangguan bipolar, gangguan cemas, demensia, skizofrenia, masalah penggunaan zat adalah beberapa masalah gangguan jiwa yang mempunyai gejala sulit tidur. Tanpa mengobati dasar gangguan tidurnya, maka biasanya hasil yang didapatkan saat terapi kurang baik. Apalagi jika hanya mengandalkan pengobatan untuk gejala sulit tidurnya saja tanpa memperhatikan masalah dasar gangguan jiwanya.

Hal penting adalah praktisi kesehatan harus mempunyai dasar ilmu yang baik untuk mengobati kesulitan tidur pada pasien. Jangan mudah memberikan obat yang sebenarnya tidak ditujukan untuk pengobatan sulit tidur. Kebanyakan dokter mengenal alprazolam sebagai obat untuk tidur yang poten. 

Sayangnya sebenarnya obat alprazolam lebih ditujukan untuk pengobatan gangguan cemas khususnya gangguan panik. Pengunaannya pun biasanya tidak boleh melebihi 4 minggu. Jika digunakan lebih dari itu, pasien harus dalam pengawasan dokter ahli dalam hal ini psikiater yang akan mengawasi ketat agar tidak terjadi ketergantungan dan toleransi obat.

Orang dengan gangguan tidur juga jangan sembarangan meminum obat tanpa pengawasan dokter. Banyak ditemukan dalam praktek pasien mencoba-coba anti insomnia yang diberikan oleh temannya. Padahal tiap kasus gangguan tidur itu tidak sama untuk setiap orang. Berkunjunglah ke dokter jika mengalami masalah tidur yang mengganggu fungsi pribadi dan sosial. Jika ke dokter umum tidak bisa memberikan solusi yang baik, mungkin ada baiknya berobat ke dokter jiwa/psikiater. Semoga tulisan ini berguna. 

Salam Sehat Jiwa.

Sumber: health.kompas.com

Bukan Dengkuran Biasa

Bukan Dengkuran Biasa
Mendengkur sepertinya sudah lazim dianggap sebagai tidur yang pulas. Bahkan di antara sahabat suara ngorok jadi semacam candaan. Tapi jangan salah, orang yang tidur mendengkur bisa jadi bertaruh nyawa dalam tidurnya. Pendengkur juga rendah produktivitas dan dapat membahayakan lingkungan kerja serta keselamatan berkendara.

Sleep Apnea

Saat tidur saluran nafas pendengkur rileks hingga menyempit dan menciptakan getaran sepanjang saluran nafas atas. Ini yang sebabkan suara dengkuran. Tetapi tahap lanjutannya yang berbahaya. Saluran nafas bisa tersumbat sama sekali hingga udara tak ada yang lewat. Jadi walau ada gerakan nafas, tak ada udara yang lewat. Pada saat ini dengkuran tiba-tiba hilang. Seolah sesak tiba-tiba penderita terbangun dan menimbulkan suara keras untuk mengambil nafas. Refleks bangun singkat ini tak disadari pendengkur, setelahnya ia tertidur kembali dengan pulas.

Sepanjang malam pendengkur bisa terbangun-bangun puluhan kali tanpa sadar. Akibatnya di pagi hari ia merasa tak segar dan terus mengantuk di siang hari, walau ia tidur cukup. Kondisi ini disebut hipersomnia, atau kantuk berlebihan walah tidur sudah cukup. Jangan cap orang yang tidur ngorok sebagai pemalas. Mereka alami kantuk berlebihan, dan sangat berbahaya jika harus mengoperasikan alat berat atau berkendara.

Kesehatan

Sedari awal sejarahnya, sleep apnea justru ditemukan pada penderita hipertensi yang mengalami kantuk berlebihan. Lalu dengan berbagai penelitian yang dilakukan, kini kita telah mengetahui bagaimana mendengkur ternyata jauh lebih berbahaya.

Sleep apnea memberikan tekanan luar biasa pada sistem kardiovaskular dan metabolisme kita. Efek naik turunnya oksigen sepanjang malam dan kerja jantung yang meningkat pada saat tidur berperan besar munculnya berbagai penyakit jantung. Beberapa penelitian bahkan mengaitkan dengkuran dengan daya tahan tubuh terhadap pertumbuhan sel-sel kanker.

Saat ini mendengkur telah dinyatakan sebagai penyebab hipertensi, berbagai penyakit jantung, diabetes, obesitas, stroke, gangguan kehamilan hingga disfungsi seksual.

Keselamatan

Kantuk berlebih yang diakibatkan sleep apnea juga tak dapat dianggap remeh. Peraturan di Inggris sudah menyatakan bahwa pendengkur yang belum dirawat tak boleh berkendara. Surat Ijin Mengemudi penderita ditahan oleh dinas lalu lintas hingga dinyatakan sehat kembali oleh dokter ahli kesehatan tidur.

Awal Desember 2013 sebuah kereta melenceng keluar dari rel di New York, AS. Kecelakaan ini menyebabkan kematian 4 orang dan melukai puluhan lainnya. Dalam penyidikan selanjutnya, masinis diketahui menderita sleep apnea. Setelah gunakan CPAP selama 30 hari, ia menyatakan merasa lebih bugar dan berenergi dibanding sebelumnya. Rasa yang telah lama hilang dari hidupnya, bahkan saat bangun pagi.

Ya, berkendara dalam keadaan mengantuk sama bahaya dengan mabuk. Itulah sebabnya Federation of Aviation Administration (FAA), AS, mensyaratkan agar para pilot menjalani pemeriksaan tidur di laboratorium tidur setidaknya setahun sekali. Peraturan yang sama akan diberlakukan bagi pengemudi truk di Amerika dalam waktu dekat.

Dengkur?

Pendengkur dapat memeriksakan dirinya ke klinik-klinik gangguan tidur yang kini mulai banyak terdapat di berbagai rumah sakit besar di Indonesia. Ada pemeriksaan unik yang harus dijalani, yaitu pemeriksaan tidur.

Pemeriksaan tidur di laboratorium tidur, yang menggunakan alat bernama polisomnografi, merupakan pemeriksaan standar untuk mendiagnosis sleep apnea. Jangan bayangkan laboratorium tidur itu seperti ruang rumah sakit yang penuh alat menyeramkan. Sebaliknya laboratorium tidur harus utamakan kenyamanan agar penderita bisa tidur.

Perawatan sleep apnea bisa dilakukan dengan tiga cara tergantung hasil pemeriksaan. Dengan menggunakan alat bantu di mulut, continuous positive airway pressure (CPAP) atau lewat pembedahan. Pendengkur yang telah menggunakan CPAP akan menurun risikonya untuk menderita penyakit jantung koroner hingga 37%. Sementara risiko stroke dapat turun 56%.

Sebelum berkesempatan memeriksakan diri, coba dulu beberapa tips berikut:

- Tidur dalam posisi miring.

- Hindari rokok dan alkohol.

- Turunkan berat badan.

- Tinggikan bantal hingga posisi tidur setengah duduk.

- Jaga jadwal tidur teratur dan cukup.

Kesehatan, kebugaran, keselamatan dan produktivitas tak dapat hanya ditingkatkan dengan menjaga keseimbangan nutrisi dan olah raga. Perhatikan kesehatan tidur.

Jika Anda jumpai kerabat atau sahabat yang mendengkur, peringatkan. Anda telah selamatkan nyawanya!

Sumber: health.kompas.com

Dampak Poligami pada Kesehatan Istri yang Dimadu

Dampak Poligami pada Kesehatan Istri yang Dimadu
Peristiwa terakhir adanya pejabat yang diduga melakukan poligami saat menjadi pejabat membuat saya tergelitik untuk mencoba melakukan review dampak poligami bagi kesehatan.

Saya sendiri belum pernah melakukan survei seputar permasalahan ini dan belum mendapatkan penelitian dari Indonesia yang telah dipublikasi secara internasional. Tetapi dalam praktek sehari-hari sebagai seorang dokter ternyata masalah keluarga bisa menjadi pencetus seseorang mengalami gangguan kesehatan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah ini yang bisa saya kerjakan adalah mencari bukti klinis tentang masalah poligami ini dengan kesehatan. Untuk itu saya melakukan penelusuran melalui ‘PUBMED” salah satu situs ternama yang digunakan secara luas untuk mengetahui penelitian yang telah dikerjakan dan dipublikasi pada berbagai jurnal ternama.

Untuk penelusuran mengenai poligami ini saya menggunakan keyword “Polygamous married”. Surprised! Ternyata ada beberapa penelitian yang melihat dampak poligami pada berbagai permasalahan kesehatan khususnya bagi istri pertama. Saya membatasi diri untuk membuka jurnal terakhir saja dan bentuk artikelnya sebuah artikel penelitian.

Menarik apa yang saya dapati dari penelusuran tentang penelitian seputar praktek poligami tersebut. Ternyata sudah ada penelitian tentang hal ini pada orang-orang yang mengalami poligami di negara-negara Afrika, Asia, terutama negara-negara Arab dan bahkan yang menarik lagi bahwa di era globalisasi ini praktek poligami juga terjadi di Amerika dan Eropa.

Kenapa seseorang pria melakukan poligami? Satu penelitian dari Nigeria melaporkan 5 alasan kenapa seseorang melakukan praktek poligami antara lain ingin memiliki anak yang lebih banyak, meningkatkan prestise dimata teman atau kelompoknya, meningkatkan status dalam masyarakatnya, menambah anggota keluarga untuk melakukan pekerjaan, misal dalam bidang pertanian dan terakhir untuk memuaskan dorongan seksualnya.

Bagaimana dengan di Indonesia? Berbagai alasan yang muncul jika kita tanya kepada teman atau kolega yang melakukan poligami, mereka menjawab untuk menyalurkan keinginan seksualnya dari pada berhubungan dengan wanita tunasusila dan tidak halal, lebih baik menikah lagi dan halal yang penting bisa berlaku “adil”. Saya membatasi diri tidak akan membahas masalah “adil” ini lebih lanjut karena sudah masuk ranah agama.

Gangguan jiwa

Hal yang sering kita dengar dalam perbincangan poligami seputar kita adalah pernyataan “wanita mana yang mau dimadu?” Dan pada akhirnya memang ada juga wanita yang mau dimadu ketika suaminya dengan berbagai alasan minta izin untuk menikah lagi.

Berbagai penelitian yang dilakukan antara lain yang saya baca melaporkan poligami dari Syria, Palestina, Turki, Jordan, Kuwait mendapatkan bahwa istri pertama akan mempunyai masalah psikosial, keluarga dan masalah ekonomi yang lebih besar dibandingan pada wanita dalam perkawinan monogami.

Penelitian yang dilakukan Al-Krenawi pada wanita Syria mendapatkan bahwa wanita yang mengalami poligami mengalami penurunan kepuasan hidup dan kepuasan perkawinan. Para wanita yang mengalami poligami akan mengalami masalah gangguan jiwa yang berdampak juga buat kesehatannya.

Mereka lebih mudah jatuh dalam depresi, gangguan psikosomatik, mudah mengalami kecemasan dan juga bisa mengalami paranoid. Tetapi secara umum fungsi keluarga wanita yang mengalami poligami ternyata tidak ada perbedaan dengan wanita monogami. Penelitian ini dilakukan di Syria dan di publikasi pada World Journal Psychiatry tahun 2013.

Penelitian lain yang dilakukan di Jordania juga mendapatkan hal yang sama bahwa wanita yang mengalami poligami akan merasa rendah diri, menjadi tidak berharga, mengalami gangguan psikosomatik dan gangguan somatisasi. Jika ditanyakan apakah mereka yang mengalami poligami setuju mengalami poligami mereka umumnya setuju berbeda dengan wanita yang monogami mereka tidak setuju untuk dipoligami.

Penelitian di Turki yang juga membandingkan kehidupan wanita yang dipoligami dan monogami mendapatkan bahwa wanita yang dipoligami ternyata lebih mudah mengalami gangguan kejiwaan, lebih mudah mengalami stress dibandingan wanita yang dipoligami. Berbagai penelurusan artikel ilmiah ini mendapatkan bahwa memang akhirnya para istri yang dimadu akan lebih mudah mengalami gangguan kesehatan dibandingkan dengan wanita yang tidak dimadu.

Kadang kala memang wanita memilih untuk dicerai dari pada dimadu tetapi pertanyaannya apakah wanita yang tidak bersuami lebih sehat dibandingan dengan wanita yang perkawinannya tidak memuaskan misal karena dimadu.

Satu survei yang dilakukan oleh Chung dan Kim dari Universitas Yonsei Korea Selatan dan baru saja dipublikasi beberapa hari lalu di Jurnal PlosOne melihat hubungan antara perkawinan dan kepuasan perkawinan dengan kesehatan. Ternyata pasangan yang puas dalam perkawinannya akan lebih sehat dari pada seseorang yang belum menikah.

Tetapi seseorang yang menikah dan tidak puas dengan perkawinannya mempunyai permasalahan kesehatan yang sama dengan orang yang tidak menikah. Hal inilah yang menghasilkan kesimpulkan bahwa kepuasan perkawinan merupakan hal yang penting untuk kesehatan dibandingkan perkawinan itu sendiri. Survei besar ini melibatkan 8.538 orang dari China, Jepang, Taiwan dan Korea dan dipubliksi di jurnal PlosOne bulan Agustus 2014.

Kembali lagi akhirnya menjadi buah simalakama buat seseorang yang dimadu: tetap meneruskan perkawinan dan dimadu atau minta bercerai dari pada dimadu. Keputusan yang diambil sama-sama akan membawa dampak buat kesehatan mereka.

Akhirnya apa yang saya sampaikan ini merupakan hasil penelitian di luar negeri, budaya kita berbeda dengan budaya Asia timur maupun masyarakat Arab. Tentu perlu penelitian dengan responden orang Indonesia untuk menjawab apakah para istri yang dimadu di Indonesia juga mempunyai permasalahan kesehatan yang sama dengan para wanita yang dimadu dari negara lain yang telah saya ungkapkan diatas.

Salam sehat,
Dr.Ari F Syam-Praktisi Kesehatan
@dokterari

Sumber: health.kompas.com


Perhatikan Gizi dan Cara Berkomunikasi dengan Anak

Perhatikan Gizi dan Cara Berkomunikasi dengan Anak
Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, orangtua perlu memperhatikan semua aspek yang dibutuhkan anak sejak usia dini. Selain aspek fisik berupa asupan gizi yang baik, aspek mental perlu diperhatikan melalui komunikasi sehat dalam pengasuhan anak.

”Dari aspek fisik, orangtua harus memberi nutrisi lengkap sejak anak dalam kandungan dan memberi imunisasi. Dari aspek mental, anak harus diberi contoh perilaku baik dan kesempatan mencoba hal baru, serta diberi pujian,” papar dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang anak, Soedjatmiko, dalam seminar ”Anak yang Sehat untuk Masa Depan Lebih Baik”, Minggu (21/9), di Jakarta.

Di Indonesia, jumlah kasus gizi buruk tinggi karena banyak ibu hamil malnutrisi. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi berat-kurang atau malnutrisi 19,6 persen, terdiri dari gizi buruk 5,7 persen dan gizi kurang 13,9 persen (Kompas, 16/9).

”Sebenarnya, gizi baik tak perlu mahal, yang penting seimbang antara komposisi karbohidrat, protein, vitamin, dan zat-zat lain,” tutur Soedjatmiko. Orangtua juga harus mengikutsertakan anak dalam program imunisasi, terutama imunisasi wajib.

Selain itu, aspek perkembangan mental perlu diperhatikan. Pakar komunikasi, Hana Yasmira Nashar, mengatakan, orangtua jangan memberi tanggapan yang menutup komunikasi pada anak. Sebab, hal itu akan membuat anak takut dan tidak percaya diri mengungkapkan pendapat.

Ia mencontohkan, saat anak mengatakan temannya tinggal di rumah kecil, orangtua sebaiknya tidak mengatakan pernyataan anaknya itu tak benar. Sebaliknya, orangtua mesti mengajarkan kepada anak bahwa hal-hal seperti ukuran rumah yang kecil adalah hal biasa. Dengan demikian, anak tidak menganggap berkata jujur bukan hal baik.

Soedjatmiko menambahkan, orangtua perlu memberi kesempatan anak berkembang sesuai potensinya. ”Anak jangan dipaksa selalu punya nilai Matematika bagus, bisa saja ia berbakat di bidang lain,” katanya.

Orangtua mesti mendengarkan pendapat anak, tak melecehkan dan memotong saat anak berbicara, dan memberi contoh baik. Sebab, anak belajar dari orang dewasa dengan melihat, mengingat, dan meniru. (A01)

Sumber: health.kompas.com

Kolesterol Normal, Bukan Jaminan Bebas Penyakit Jantung Koroner

Kolesterol Normal, Bukan Jaminan Bebas Penyakit Jantung Koroner
Sering kita mendengar berita orang - orang di sekitar kita meninggal mendadak ketika sedang bekerja, berolahraga atau beraktivitas yang lain, misalnya ketika tidur. Setelah ditelusuri, ternyata mereka terkena serangan jantung dan merupakan pembunuh nomor satu di dunia. 

Jantung adalah organ paling vital dalam tubuh kita, bertugas memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan membawa nutrisi dan oksigen serta kembali ke paru-paru dan jantung untuk membawa sampah metabolisme. Jantung kita tidak berhenti/ beristirahat, meskipun kita sedang tidur. 

Dalam menjalankan fungsinya itu, jantung dibantu banyak pembuluh darah di seluruh tubuh dan pembuluh utama di organ jantung yang menyerupai mahkota/corona, sehingga disebut pembuluh koroner jantung. Jika terjadi gangguan pada pembuluh koroner/tersumbat inilah yang disebut sebagai penyakit jantung koroner (PJK).

Sebenarnya serangan jantung tidak datang secara tiba - tiba, namun pada umumnya tidak disertai dengan gejala awal yang mencurigakan sehingga disebut serangan mendadak yang mematikan (suddent death). 

Dalam banyak kasus gejala atau tanda bahaya itu hanya bisa disibak oleh mereka yang teratur melakukan pemeriksaan kesehatan atau check up yang sifatnya preventif, untuk melihat risiko gangguan kesehatan walaupun tanpa disertai keluhan kesehatan dari diri Anda. 

Pentingnya Pemeriksaan Apo B dan hs - CRP 

Kolesterol tinggi bukan satu - satunya penyebab PJK. Kadar lemak yang tinggi memang merupakan salah satu faktor risiko PJK, namun dalam kenyataannya ternyata cukup banyak kasus PJK meski kadar lemak normal. 

Fakta yang terjadi adalah 1 dari 3 kasus serangan jantung terjadi pada orang dengan kadar kolesterol normal. Mengetahui kadar kolesterol konvensional (Kolesterol Total, Kolesterol LDL - direk, Kolesterol HDL, Trigliserida) tetap diperlukan, namun ada pemeriksaan lain yang dapat melengkapi penilaian risiko PJK yaitu Apo B dan hs-CRP.  

Apo B bermanfaat untuk meningkatkan prediksi risiko PJK, karena semakin tinggi kadar Apo B, semakin tinggi kemungkinan terjadinya risiko penyumbatan pembuluh darah, walaupun kadar LDL normal. 

Hs-CRP bermanfaat untuk meningkatkan prediksi terjadinya penyakit jantung karena proses aterosklerosis (penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah) yang juga ditandai dengan adanya proses peradangan. Pemeriksaan hs-CRP ini bermanfaat untuk menentukan risiko kardiovaskular pada individu sehat. 

Selain pemeriksaan laboratorium, beberapa pemeriksaan penunjang diagnostik seperti EKG, Treadmill dan pemeriksaan imaging lainnya dibutuhkan dalam mendiagnosis penyakit jantung koroner. 

Tips Terhindar dari Penyakit Jantung

Di samping rutin check up, mulailah dengan membuat pilihan gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko serangan jantung, diantaranya makan 5 porsi buah dan sayuran tiap hari. Hindari makanan berkadar garam tinggi seperti makanan yang diawetkan, makanan cepat saji dan makanan beku. 

Jangan lupa meningkatkan asupan serat, mengkonsumsi setidaknya 2 porsi ikan kaya omega 3, membatasi alkohol, membatasi makanan yang kaya lemak, menghentikan kebiasaan merokok, memperbanyak aktivitas fisik, relaksasi dan tertawa, dan melakukan pemeriksaan laboratorium dan tekanan darah secara berkala. 

Sumber: health.kompas.com

Apa Beda Influenza dan "Common Cold"

Apa Beda Influenza dan "Common Cold"
Gejala antara penyakit influenza dan "common cold" alias salesma memang mirip. Karenanya banyak penyakit virus bukan influenza yang disebut flu.

Antara flu dan salesma biasa sebenarnya ada perbedaan. Mengetahui perbedaan antara flu dan salesma bisa membantu kita mencegah tertular virusnya.

Menurut Susan Rehm MD, direktur kesehatan di Yayasan Nasional Penyakit Menular AS, virus influenza menyebabkan flu. Namun karena variasi virusnya masih sedikit, pencegahannya relatif mudah untuk dilakukan dengan vaksin flu.

Sementara itu penyebab paling umum salesma adalah rhinovirus. Akan tetapi, masih terdapat 200 jenis virus lain yang juga dapat menyebabkan salesma. Bila tidak mengetahui jenis virusnya, obat anti virus menjadi tidak efektif. Minum obat untuk menghilangkan gejala dan perawatan kompres lebih efektif.

Ada beberapa tanda dan gejala yang bisa membedakan flu dan common cold. 

Flu
Badan meriang dan menggigil, kelelahan, rasa sakit di otot, dan sesak di dada, merupakan gejala-gejala Anda tertular flu. 

Saat flu, seseorang juga bisa mengalami demam hingga 38 derajat celcius dan merasa lemah. Gejala lain yang muncul adalah batuk, muka memerah, dan hidung tersumbat.

Beristirahat merupakan obat utama flu. Pada beberapa kasus, obat memang bisa memperpendek masa sakit. Jika gejala flu terasa mengganggu, periksakan ke dokter. 

Obat yang tepat untuk flu adalah antivirus, bukan antibiotik. Antibiotik baru diberikan jika penyakitnya bertambah parah, misalnya dahak bercampur darah. 

Obat-obatan untuk flu juga bisa mencegah komplikasi seperti bronkitis, radang paru, dan mencegah perburukan penyakit kronis yang sudah diderita, misalnya asma. 

Berhati-hatilah mengonsumsi obat flu yang dijual bebas karena jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, ada kemungkinan dosis obat yang sama diminum dua kali lipat. 

Salesma
Hampir semua orang pernah mengalami salesma. Gejala utama penyakit ini ada di bagian kepala. Misalnya hidung meler, batuk, mata berair, sakit tenggorokan, dan bersin. 

Gejala ini biasanya semakin parah dalam satu sampai dua hari. "Anda juga dapat merasa kesakitan atau demam, tapi tidak akan separah flu," kata E.Neil Schachter, penulis buku The Good Doctor's Guide to Cold and Flu.

Konsumsi vitamin C sebanyak 250 sampai 500 mg setiap hari dapat membantu mengurangi lama penyakitnya. Antihistamin dan larutan salin untuk semprotan hidung juga bisa melancarkan pernapasan.

"Namun belum ada bukti pasti bahwa vitamin C dapat berguna. Minum terlalu banyak vitamin C juga membuat perut Anda sakit," katanya.

Jika Anda mengalami demam ringan sebaiknya jangan langsung mengkonsumsi obat pereda panas. "Panas bisa jadi salah satu cara tubuh untuk melawan infeksi, kecuali dokter menyatakan penyakit Anda parah," katanya. 

Perbanyaklah istirahat dan minum air supaya terhindar dari dehidrasi akibat keringat berlebih. Juga tidak direkomendasikan penggunaan decongestant(pelancar pernapasan). 

Memang decongestant dapat melegakan hidung dari ingus tebal supaya orang dapat bernapas lebih mudah.  Namun ia mengatakan bahwa dekongestan hanya efektif pada penggunaan pertama. "Setiap kali Anda memakainya, Anda akan membutuhkan lebih banyak. Sehingga nanti akan ada ketergantungan," katanya.

Sumber: health.kompas.com