Senin, 06 Oktober 2014

Gangguan Bipolar pada Wanita Lebih Sulit Didiagnosis

Gangguan Bipolar pada Wanita Lebih Sulit Didiagnosis
Gangguan bipolar merupakan salah satu jenis gangguan mental yang cukup banyak dialami. Gangguan bipolar umumnya didiagnosis pada usia yang relatif muda yaitu di bawah usia 15 tahun. Hanya saja, gangguan ini akan lebih sulit diprediksi pada wanita.

Dokter spesialis kejiwaan dari Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Nurmiati Amir memaparkan, diagnosis pada wanita seringkali lebih lambat daripada pria. Ini karena biasanya episode yang muncul di awal adalah depresi. Padahal depresi juga dapat menjadi gejala dari gangguan jiwa lainnya.

"Awalnya wanita dengan dipolar menunjukkan episode depresi, depresi, dan depresi. Sehingga belum bisa diprediksi itu bipolar. Gangguan bipolar biasanya baru bisa terdiagnosis jika sudah ada episode manik," ujarnya Rabu (14/8/2014) di Jakarta.

Diketahui, manifestasi dari gangguan bipolar adalah perubahan nuansa hati (mood) yang dramatis, dari mood yang sangat bahagia atau dikenal dengan manik (mania) menjadi mood yang sangat sedih atau depresi. Perubahan episode ini dapat berlangsung dengan cepat meski tidak ada kondisi tertentu yang jadi pemicunya.

Karena pengaruh hormon, episode yang ditemui pada wanita di awal terjadinya gejala adalah episode depresi. Karena terus menerus depresi, seringkali dokter mendiagnosisnya sebagai depresi mayor berulang. Lain halnya pada pria. Biasanya  episode yang terjadi di awal adalah episode manik sehingga relatif mudah didiagnosis.

Manik ditandai dengan semangat menggebu-gebu, berbicara cepat dan memiliki ide lebih banyak daripada biasanya. Penderita pun menjadi jauh lebih percaya diri, tidak kenal lelah, lebih boros, dan hasrat seksual tidak terbendung.

Suasana hati yang demikian akan berbalik 180 derajat ketika sedang pada episode depresi. Penderita akan merasa sedih luar biasa, murung, tidak punya tenaga, bahkan untuk sekedar mengangkat sendok makan. Kemampuan kognitif menurun, merasa bersalah, dan tak punya semangat hidup.  Pada episode yang berbahaya ini banyak orang dengan gangguan dipolar yang mencoba bunuh diri.

Satu episode umumnya bertahan minimal satu minggu. Bila episode berakhir, orang dengan gangguan bipolar belum tentu langsung mengalami episode selanjutnya. Artinya, saat tidak mengalami episode, orang dengan gangguan dipolar tidak menunjukkan gejala apapun, normal seperti halnya orang yang bermental sehat.

Jika tidak mendapat penanganan, setiap episode akan berlangsung dengan cepat. Sehingga dalam satu tahun, akan terjadi hingga empat siklus. Semakin dini gangguan bipolar terdeteksi, maka akan semakin besar keberhasilan terapinya.

Sumber : Merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar