Minggu, 23 November 2014

Tips Atasi Masalah Kulit dan Kuku Kaki

Tips Atasi Masalah Kulit dan Kuku Kaki
Sering kali wanita mengabaikan  perawatan kulit dan kuku kaki. Akibatnya, kulit dan kuku kaki terlihat lebih kering, pecah-pecah, rusak dan perih. Begitu pula dengan kuku yang kerap terkena jamur sehingga berubah warna, kering dan rapuh. Lantas bagaimana mengatasi masalah pada kulit dan kuku kaki?

Terkadang wanita hanya fokus merawat rambut dan kulit wajah, tetapi mengabaikan perawatan kulit kaki dan kuku kakinya. Akibatnya daerah kulit kaki seperti tumit, bagian bawah dan punggung kaki, serta kuku kaki sering dihinggapi masalah seperti eksim dan jamur. Dijelaskan oleh dr. Windy Keumala Budianti, SpKK (K), dokter spesialis kulit dan kelamin (konsultan), kulit kaki dan kuku kaki sering mengalami masalah karena letak anatomisnya yang jauh dari mata sehingga kurang diperhatikan.

Di samping itu, kaki lebih sering menerima trauma dibandingkan organ tubuh lain seperti tangan. Pasalnya, kaki dipakai berjalan dan sering kali memakai sepatu yang keras. Kaki juga sering terkena debu dan ketika mandi luput dari pemakaian sabun, serta pembersihannya kurang seksama.

Masalah yang paling sering timbul pada kulit kaki adalah kekeringan kulit baik punggung kaki maupun telapak kaki. Penyebab kulit kaki kering adalah suhu yang terlalu panas atau kelembaban yang terlalu rendah. Akibatnya cairan yang seharusnya disimpan atau terperangkap di dalam kulit lepas ke atmoster sehingga kulit lebih kering dan tebal. Jika kekeringannya terlalu parah bisa menyebabkan kulit pecah-pecah dan perih.

Secara umum, ada dua penyebab timbulnya masalah pada kulit kaki yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam penyebab kulit kaki kering adalah dermatitis atopik. Faktor ini terjadi secara genetik kulitnya kering sehingga mudah terkena bakteri dan terjadi iritasi. Masalah kulit kaki lainnya adalah liken simpleks kronis (LSK), yang berkaitan dengan stres sehingga seseorang mengalami eksim atau dermatitis, yang ditandai dengan garuk-garuk karena sangat gatal, kulit menebal dan meninggi.

Sementara penyebab dari luar adalah karena kontak kulit dengan bahan penyebab alergi seperti sandal karet, yang disebut dermatitis kontak alergi. Kulit juga menjadi kering karena sering terkena bahan-bahan kimia. Misalnya, sering menggosokkan minyak gosok sehingga kulit menjadi iritasi. Penyebab lain kulit kaki terlihat kering dan tidak terawat adalah jamur candida yang tumbuh di lipatan-lipatan jari dan tinea pedis.

Sedangkan masalah kuku kaki yang paling sering terjadi adalah jamur candida atau dermatovita. Jika terkena jamur maka kuku menjadi rusak, serta warnanya menjadi kuning dan kecokelatan. Bisa juga disebabkan karena bakteri Pseudomonas aeruginosa yang menyebabkan warna hijau pada kuku, serta kuku terlihat rapuh dan tidak sehat.

Mengatasi. Mengatasi masalah pada kulit kaki dan kuku kaki harus disesuaikan dengan penyebabnya. Jika kulit dan kuku kaki terkena jamur maka diberikan pengobatan antijamur. Obat antijamur yang diberikan disesuaikan dengan jamur yang menjadi penyebabnya. Biasanya obat antijamur termasuk golongan azole. Bila penyebabnya karena bakteri biasanya diberikan antibiotik yang dioleskan.

Sementara jika kulit kaki terkena eksim, maka diberi obat peradangan, yang biasanya mengandung steroid. Ketika kulit kering disebabkan karena alergi, maka sebelum diberikan pengobatan dokter akan melakukan tes tempel untuk mengetahui apakah ada kecenderungan alergi atau tidak. Dalam uji tempel ini ada beberapa bahan yang dicurigai sebagai penyebab alergi ditempelkan dan beberapa hari kemudian dilihat.

Untuk mengatasi masalah pada kuku kaki sedikit berbeda dengan mengatasi masalah pada kulit kaki. Karena masalah kuku kaki disebabkan oleh jamur, maka biasanya diberikan obat oles jika yang terkena jamur hanya satu kuku. Namun jika yang terkena jamur lebih dari dua kuku, maka diberikan juga obat minum yang mengandung antijamur. Setelah pengobatan, dilakukan evaluasi sampai enam bulan.

Jaga Kebersihan. Meski telah diobati, agar masalah kulit kaki dan kuku kaki tidak kembali dialami maka sebaiknya seseorang menjaga faktor kebersihan. Faktor kebersihan inilah yang paling penting dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Misalnya ketika mandi juga membersihkan kaki dengan sabun.

Ketika mencuci kaki tidak perlu pakai sabun antiseptik karena justru akan membuat kulit semakin kering. Tidak juga dianjurkan memakai sikat terlalu kencang ataupun merendam kaki dengan air hangat, tetapi cukup membersihkan kaki menggunakan sabun. Setelah itu kaki dikeringkan dengan benar hingga ke sela-sela kaki. Perawatan lainnya adalah ketika sudah terlalu lama memakai sepatu dan kaos kaki, maka sebaiknya kaki diistirahatkan.

Terkadang untuk membersihkan kaki, seseorang melakukan treatment pedicure. Treatment ini diawali dengan merendam kaki agar kutikulanya lunak dan mudah dibersihkan. Namun ketika melakukan pedicure sebaiknya tidak sembarangan memilih tempat dan tidak menggunakan alat-alat pedicure bekas orang lain. Pasalnya, dalam salah satu tahapan pedicure adalah mengikir kuku dan mengikis kulit, yang bisa jadi terjadi perdarahan. Hal tersebut menjadi media penyebaran virus hepatitis ataupun HIV serta TBC kulit. Tidak juga dianjurkan menggunakan batu apung untuk menghaluskan kulit kaki, karena jika digosokkan terlalu keras justru membuat iritasi dan kulit kaki kering.

Menggunakan krim yang mengandung moisturizer atau pelembab juga dianjurkan, terutama jika kulit sangat kering yang biasa dialami oleh mereka yang usianya di atas 40 tahun. Krim biasanya digunakan sehabis mandi karena tujuan memakai pelembab adalah memerangkap air di dalam kulit. Pelembab juga dianjurkan digunakan menjelang tidur ketika kulit relaks, terutama jika saat tidur biasa memakai AC atau kipas angin yang bisa membuat kulit lebih kering.

Namun jika kulit sangat kering dan pecah-pecah, maka sebaiknya gunakan pelembab khusus kaki (foot cream) yang isinya sangat lengket sehingga bisa memerangkap cairan yang ada di dalam kulit. Sebelum diberi pelembab, kaki dibasahi dulu dengan air agar ketika dioleskan pelembab, air di dalam kulit bisa terperangkap. Pelembab untuk kaki pecah-pecah umumnya mengandung minyak mineral petrolatum dan lanoiin atau lemak dari domba.


Pelembab untuk mengatasi kaki pecah-pecah sebaiknya digunakan pada malam hari sebelum tidur karena krimnya sangat lengket. Biasanya setelah pemakaian rutin selama lima hari, kulit yang kering dan pecah-pecah akan membaik. Jika terjadi masalah eksim pada kulit kaki, maka digunakan pelembab untuk terapi yang tidak berwarna dan tidak wangi. Kartika (Info kecantikan)

0 komentar:

Posting Komentar