Sering kali wanita mengabaikan perawatan kulit dan kuku kaki. Akibatnya,
kulit dan kuku kaki terlihat lebih kering, pecah-pecah, rusak dan perih.
Begitu pula dengan kuku yang kerap terkena jamur sehingga berubah warna, kering
dan rapuh. Lantas bagaimana mengatasi masalah pada kulit dan kuku kaki?
Terkadang wanita hanya fokus
merawat rambut dan kulit wajah, tetapi mengabaikan perawatan kulit kaki dan
kuku kakinya. Akibatnya daerah kulit kaki seperti tumit, bagian bawah dan
punggung kaki, serta kuku kaki sering dihinggapi masalah seperti eksim dan
jamur. Dijelaskan oleh dr. Windy Keumala Budianti, SpKK (K), dokter spesialis
kulit dan kelamin (konsultan), kulit kaki dan kuku kaki sering mengalami
masalah karena letak anatomisnya yang jauh dari mata sehingga kurang
diperhatikan.
Di samping itu, kaki lebih sering
menerima trauma dibandingkan organ tubuh lain seperti tangan. Pasalnya, kaki
dipakai berjalan dan sering kali memakai sepatu yang keras. Kaki juga sering
terkena debu dan ketika mandi luput dari pemakaian sabun, serta pembersihannya
kurang seksama.
Masalah yang paling sering timbul
pada kulit kaki adalah kekeringan kulit baik punggung kaki maupun telapak kaki.
Penyebab kulit kaki kering adalah suhu yang terlalu panas atau kelembaban yang
terlalu rendah. Akibatnya cairan yang seharusnya disimpan atau terperangkap di
dalam kulit lepas ke atmoster sehingga kulit lebih kering dan tebal. Jika
kekeringannya terlalu parah bisa menyebabkan kulit pecah-pecah dan perih.
Secara umum, ada dua penyebab
timbulnya masalah pada kulit kaki yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Faktor dari dalam penyebab kulit kaki kering adalah dermatitis atopik. Faktor
ini terjadi secara genetik kulitnya kering sehingga mudah terkena bakteri dan
terjadi iritasi. Masalah kulit kaki lainnya adalah liken simpleks kronis (LSK),
yang berkaitan dengan stres sehingga seseorang mengalami eksim atau dermatitis,
yang ditandai dengan garuk-garuk karena sangat gatal, kulit menebal dan
meninggi.
Sementara penyebab dari luar
adalah karena kontak kulit dengan bahan penyebab alergi seperti sandal karet,
yang disebut dermatitis kontak alergi. Kulit juga menjadi kering karena sering
terkena bahan-bahan kimia. Misalnya, sering menggosokkan minyak gosok sehingga
kulit menjadi iritasi. Penyebab lain kulit kaki terlihat kering dan tidak
terawat adalah jamur candida yang tumbuh di lipatan-lipatan jari dan tinea
pedis.
Sedangkan masalah kuku kaki yang
paling sering terjadi adalah jamur candida atau dermatovita. Jika terkena
jamur maka kuku menjadi rusak, serta warnanya menjadi kuning dan kecokelatan.
Bisa juga disebabkan karena bakteri Pseudomonas aeruginosa yang menyebabkan
warna hijau pada kuku, serta kuku terlihat rapuh dan tidak sehat.
Mengatasi. Mengatasi masalah pada kulit kaki dan kuku kaki harus
disesuaikan dengan penyebabnya. Jika kulit dan kuku kaki terkena jamur maka
diberikan pengobatan antijamur. Obat antijamur yang diberikan disesuaikan
dengan jamur yang menjadi penyebabnya. Biasanya obat antijamur termasuk
golongan azole. Bila penyebabnya karena bakteri biasanya diberikan antibiotik
yang dioleskan.
Sementara jika kulit kaki terkena
eksim, maka diberi obat peradangan, yang biasanya mengandung steroid. Ketika
kulit kering disebabkan karena alergi, maka sebelum diberikan pengobatan dokter
akan melakukan tes tempel untuk mengetahui apakah ada kecenderungan alergi atau
tidak. Dalam uji tempel ini ada beberapa bahan yang dicurigai sebagai penyebab
alergi ditempelkan dan beberapa hari kemudian dilihat.
Untuk mengatasi masalah pada kuku
kaki sedikit berbeda dengan mengatasi masalah pada kulit kaki. Karena masalah
kuku kaki disebabkan oleh jamur, maka biasanya diberikan obat oles jika yang
terkena jamur hanya satu kuku. Namun jika yang terkena jamur lebih dari dua
kuku, maka diberikan juga obat minum yang mengandung antijamur. Setelah
pengobatan, dilakukan evaluasi sampai enam bulan.
Jaga Kebersihan. Meski telah diobati, agar masalah kulit kaki dan
kuku kaki tidak kembali dialami maka sebaiknya seseorang menjaga faktor
kebersihan. Faktor kebersihan inilah yang paling penting dilakukan untuk
mencegah kekambuhan. Misalnya ketika mandi juga membersihkan kaki dengan sabun.
Ketika mencuci kaki tidak perlu
pakai sabun antiseptik karena justru akan membuat kulit semakin kering. Tidak
juga dianjurkan memakai sikat terlalu kencang ataupun merendam kaki dengan air
hangat, tetapi cukup membersihkan kaki menggunakan sabun. Setelah itu kaki
dikeringkan dengan benar hingga ke sela-sela kaki. Perawatan lainnya adalah
ketika sudah terlalu lama memakai sepatu dan kaos kaki, maka sebaiknya kaki
diistirahatkan.
Terkadang untuk membersihkan
kaki, seseorang melakukan treatment pedicure. Treatment ini diawali dengan
merendam kaki agar kutikulanya lunak dan mudah dibersihkan. Namun ketika
melakukan pedicure sebaiknya tidak sembarangan memilih tempat dan tidak
menggunakan alat-alat pedicure bekas orang lain. Pasalnya, dalam salah satu
tahapan pedicure adalah mengikir kuku dan mengikis kulit, yang bisa jadi
terjadi perdarahan. Hal tersebut menjadi media penyebaran virus hepatitis
ataupun HIV serta TBC kulit. Tidak juga dianjurkan menggunakan batu apung untuk
menghaluskan kulit kaki, karena jika digosokkan terlalu keras justru membuat
iritasi dan kulit kaki kering.
Menggunakan krim yang mengandung
moisturizer atau pelembab juga dianjurkan, terutama jika kulit sangat kering
yang biasa dialami oleh mereka yang usianya di atas 40 tahun. Krim biasanya
digunakan sehabis mandi karena tujuan memakai pelembab adalah memerangkap air
di dalam kulit. Pelembab juga dianjurkan digunakan menjelang tidur ketika kulit
relaks, terutama jika saat tidur biasa memakai AC atau kipas angin yang bisa
membuat kulit lebih kering.
Namun jika kulit sangat kering
dan pecah-pecah, maka sebaiknya gunakan pelembab khusus kaki (foot cream) yang
isinya sangat lengket sehingga bisa memerangkap cairan yang ada di dalam kulit.
Sebelum diberi pelembab, kaki dibasahi dulu dengan air agar ketika dioleskan
pelembab, air di dalam kulit bisa terperangkap. Pelembab untuk kaki pecah-pecah
umumnya mengandung minyak mineral petrolatum dan lanoiin atau lemak dari domba.
Pelembab untuk mengatasi kaki
pecah-pecah sebaiknya digunakan pada malam hari sebelum tidur karena krimnya
sangat lengket. Biasanya setelah pemakaian rutin selama lima hari, kulit yang
kering dan pecah-pecah akan membaik. Jika terjadi masalah eksim pada kulit
kaki, maka digunakan pelembab untuk terapi yang tidak berwarna dan tidak wangi.
Kartika (Info kecantikan)
0 komentar:
Posting Komentar